Proposal Character Building

 

Project Luar Kelas

CBDC

Character Building  Agama

 MELAKUKAN KEGIATAN – KEGIATAN KEMANUSIAAN

Sudut Pandang Tokoh Agama Terhadap Keberagaman Agama di Indonesia

 Identitas Kelompok

 

NIM Nama Jabatan (ketua, sekertaris, anggota)
2001597253 Mohammad Akbar Ketua
2001599050 Vicky Fahreza Racasiwi Sekretaris
2001598073 Abdurahman Anggota
2001695664 Decky Putra Setiawan Anggota
2001594895 Irvan Kurniawan Anggota
2001619494 Deden Ridho Saputra Anggota

 

Kelas LC01

BINUS UNIVERSITY

2017

 

 HALAMAN PENGESAHAN PROPOSAL

 

Project Luar Kelas Character Building Kewarganegaraan

 

 

1. Judul Project : Sudut Pandang Tokoh Agama Terhadap Keberagaman Agama di Indonesia

 

2 Lokasi Project : 1.      Masjid Diponegoro TMII, Jalan Raya Taman Mini Indah

2.      Pura Penataran Agung Kertabumi TMII, Jalan Raya Taman Mini Indah

3.      Gereja Katolik Santa Katarina TMII, Jalan Raya Taman Mini Indah

 

3 Kelompok target kegiatan : Tokoh Agama
4. Nama Anggota Kelompok  
1.      Mohammad Akbar : Ketua Kelompok
2.      Vicky Fahreza Racasiwi :       Sekretaris
3.      Abdurahman

4.      Decky Putra Setiawan

5.      Irvan Kurniawan

6.      Deden Ridho S.

 

:       Anggota

:       Anggota

:       Anggota

:       Anggota

 

5 Mata Kuliah : Character Building Agama
6 Kelas : LC01
7. Dosen : Untung Suhardi

Jakarta, 13 Oktober 2017

              Mengetahui

 

   Untung Suhardi

Dosen CB Agama

 

 

     

Mohammad Akbar

Ketua Kelompok

 BAB 1

PENDAHULUAN

  1. LATAR BELAKANG

Indonesia adalah negara dengan keberagaman suku dan agama yang begitu banyak. Namun,keberagaman agama yang dimiliki masih menjadi hambatan dalam persatuan dan kesatuan bangsa. Dimana yang seharusnya menjadi suatu kelebihan dan menjadi identitas bangsa yang patut dibanggakan tapi malah banyak menimbulkan perlisihan antar satu dengan yang lainnya.

Sebagai negara kesatuan, sebagaimana tercantum dalam UUD 1945 pasal 1 ayat (1) Negara Indonesia ialah Negara Kesatuan yang berbentuk Repulik; Indonesia memiliki sebuah dasar negara yang fundamental yaitu pancasila. Pancasila merupakan filosofi sekaligus cita-cita luhur dan tujuan negara Indonesia.

“Di dalam pancasila, terkristalisasi nilai-nilai kehidupan seperti nilai keagamaan, nilai moral dan nilai hukum. Secara komperhensif, pancasila mengayomi segala hal yang berkaitan dengan kebutuhan negara dan warga negara, entah itu keyakinan, kebebasan hingga kesejahteraan.” Sebagai bangsa yang bertuhan, sebagaimana yang termaktub dalam sila pertama pancasila, negara Indonesia mengakui aliran kepercayaan dan keyakinan setiap warga negara.

Nilai-nilai keyakinan dan kepercayaan tersebut memperoleh pengakuan secara umum dan mendasar, sehingga tidakada alasan lain untuk menafikannya. Pengakuan terhadap keyakinan dan kepercayaan yang ada, menghantarkan Indonesia pada persatuan dan keutuhan sebagai negara kesatuan. Walaupun, terdapat agama dan suku serta budaya berbeda, keberadaan pancasila tetap menjadi perekat persatuan bangsa.

Pluralitas yang ada, menjadikan Indonesia sebagai bangsa yang besar sekaligus rawan konflik dikarenakan oleh kepentingan-kepentingan yang pastinya berbeda. Akan tetapi, walaupun memiliki potensi buruk seperti itu prinsip musyawarah mufakat akan selalu diutamakan. Konsekuensi logis demi tercapainya cita-cita luhur bangsa yang tersatukan dalam pancasila, adalah dengan memperkuat hukum sebagai jembatan emas antara harapan dengan kenyataan.

Oleh karena itu, kami mahasiswa BINUS University ingin melaksanakan kegiatan wawancara kepada para tokoh agama untuk mengetahui sudut pandang mereka terhadap keberagaman Agama di Indonesia. Sebagai generasi muda yang memiliki tanggung jawab di masa depan, kami ingin membantu mencari solusi terbaik yang dapat dicapai untuk persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Sehingga tercipta negara yang tentram dan damai, serta saling mengormati satu sama lain walaupun berbeda-beda suku dan agama.

  1. PERMASALAHAN

Negara Indonesia adalah negara yang memiliki 6 agama diantaranya Islam, Kristen, Kristen Katolik, Hindu, Budha, Konghuchu. Karena banyaknya agama mengakibatkan adanya pandangan dari agama tertentu yang beranggapan bahwa agama yang di anutnyalah yang paling benar dan umat agama lain di pandang lebih rendah. Oleh karena itu ini di butuhkan perdamaian, sekalipun ada banyak perbedaan yang perlu di perhatikan dalam mencapai perdamaian tersebut. Damai dalam hal ini dapat di artikan tidak ada kerusuhan, tidak ada permusuhan, dan tidak ada saling membunuh. Damai yang tetap menghargai nilai-nilai dalam masing-masing agama tanpa ada paksaan atau rekayasa untuk menyeragamkan atau menjadikan sama. Kekerasan dan kerusuhan merupakan fenomena yang sering terjadi saat ini dalam berbagai media masa kita dapat melihat berbagai bentuk kerusuhan di belahan bumi Indonesia, misalnya konflik religius pelecehan agama dan pembakaran rumah ibadah. Hal itulah yang menjadikan ratapan dan tangisan masyarakat Indonesia

  1. RENCANA KEGIATAN

Untuk itu kita menemui tokoh-tokoh agama dalam upaya untuk mengetahui lebih jelas masalah-masalah agama di Indonesia dan apakah ada solusi untuk permasalahan ini agar masyarakat Indonesia dapat saling hidup berdampingan dengan damai dalam perbedaan ini. Oleh karena itu, kami akan melakukan wawancara dengan tokoh-tokoh agama dari agama yang berbeda untuk mengetahui pendapat mereka akan permasalahan ini dan solusi yang bisa dilakukan. Wawancara diharapkan bisa meningkatkan dan membuka pikiran kita bahwa di setiap agama itu mencintai kedamaian dan mempunyai cara tersendiri dalam menghadapi keanekaragaman.

BAB II

       METODE KEGIATAN

Kegiatan yang akan kami laksanakan adalah kegiatan wawancara tokoh agama yang dimana mereka memiliki berbagai sumber dan pengalaman yang dapat diceritakan ataupun disharing kepada semua masyarakat yang ingin lebih mengetahui bagaimana cara beragama yang baik dalam lingkup agama yang berbeda-beda. Dalam kegiatan wawancara tokoh agama ini, juga dapat membantu meningkatkan rasa kepedulian terhadap sesama umat beragama yang ada di Indonesia. Kami mahasiswa BINUS University  akan bekerja sama untuk menggali serta mencaritahu perbedaan-perbedaan yang dapat kita satukan untuk mempersatukan semua masyarakat yang ada di Indonesia. Kegiatan wawancara ini kami laksanakan di tiga tempat, yakni:

  • Masjid Diponegoro TMII, Jalan Raya Taman Mini Indah.
  • Pura Penataran Agung Kertabumi TMII, Jalan Raya Taman Mini Indah.
  • Gereja Katolik Santa Katarina TMII, Jalan Raya Taman Mini Indah.

Kegiatan yang akan kami laksanakan selama lima pertemuan ini, diharapkan dapat menambah pengetahuan kami dan membuat kami berpikir lebih luas dan terbuka tentang bagaimana cara yang baik untuk berlaku dalam perbedaan agama yang beragam. Dan dapat membuat orang lainpun mendapatkan dampak positif dari kegiatan yang kami lakukan ini.

BAB III

KONSEP KEGIATAN

              Kegiatan wawancara tokoh agama yang akan kami laksanakan ini bekerja sama dengan tokoh-tokoh agama yang telah kami tetapkan untuk diwawancarai dimana tokoh-tokoh tersebut dapat membagi berbagai pembelajaran dan juga pengalaman yang telah mereka dapati. Kegiatan yang akan kami laksanakan dalam 3 pertemuan ini, yaitu pada hari Sabtu, tanggal 04, 11, 18 November 2017 ini direncanakan akan dilaksanakan di tiga tempat dengan tiga tokoh agama yang berbeda.

Kegiatan wawancara tokoh agama ini yang akan dilaksanakan dua hari bertujuan untuk meningkatkan rasa kepedulian, kesadaran, dan juga kerjasama antar sesama masyarakat Indonesia. Sehingga dengan hal tersebut dapat kita jadi pembelajaran yang berguna untuk kita semua generasi penerus bangsa Indonesia ini. Dengan melakukan kegiatan wawancara tokoh agama dapat mengurangi perkara yang sering terjadi antar agama yang berbeda, serta juga dapat mengurangi rasa tidak percaya kepada umat beragama yang berbeda-beda.

BAB IV

  PENUTUP

Dengan ini kami berharap apa yang ingin kami wujudkan ,akan dapat berpengaruh besar di kehidupan masyarakat dan juga dapat mempersatukan seluruh masyarakan yang ada Indonesia walaupun berbeda-beda tetapi tepat bisa bekerja sama dengan satu sama lain tanpa melihat perbedaan. Serta Terlebih diri kami sendiri yang sebagaimana merupakan tugas kami sebagai mahasiswa Binus University untuk melakukan kegiatan sosial ini. Semoga kegiatan ini bisa berlangsung atau berjalan dengan baik , dengan penuh hikmat dan tuntunan dari Tuhan yang Maha esa selalu meyertai kami.

 

 

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *