Proposal Akhir kegiatan Wawancara Tokoh Agama

 

Character Building: Agama

Sudut Pandang Tokoh Agama Terhadap Keberagaman Agama di Indonesia

Disusun Oleh:

2001597253 Mohammad Akbar Ketua
2001599050 Vicky Fahreza Racasiwi Sekretaris
2001598073 Abdurahman Anggota
2001695664 Decky Putra Setiawan Anggota
2001594895 Irvan Kurniawan Anggota
2001619494 Deden Ridho Saputra Anggota

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS COMPUTER SCIENCE

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

2017

 

HALAMAN PENGESAHAN PROPOSAL

 

Project Luar Kelas Character Building Agama

  1. Judul Project                                :      Wawancara Tokoh Agama Tentang

 

Keberagaman Agama di Indonesia

 

  1. Lokasi Project                              :      Al – Manar Islamic Center, Vihara Ekayana,

Gereja Bunda Maria Karmel

  1. Nama Anggota Kelompok           :

 

  1. :     Mohammad Akbar

 

  1. :    Vicky Fahreza Racasiwi

 

  1. :     Abdurahman

 

  1. :     Decky Putra Setiawan

 

  1. :     Irvan Kurniawan

 

  1. :     Deden Ridho Saputra

 

  1. Mata Kuliah                                 :     Character Building – Agama

 

  1. Kelas                                            :     LC-01

 

  1. Dosen                                           :     Untung Suhardi S.Pd.H., M.Fil.H.

 

Jakarta, ………………………….

 

Mengetahui,

 

 

 

 

 

Dosen Character Building

Untung Suhardi S.Pd.H., M.Fil.H.

 

 

 

 

 

Ketua Kelompok

Mohammad Akbar

 

BAB I

PENDAHULUAN

  1. Latar belakang

Kerukunan [dari ruku, bahasa Arab, artinya tiang atau tiang-tiang yang menopang rumah; penopang yang memberi kedamain dan kesejahteraan kepada penghuninya] secara luas bermakna adanya suasana persaudaraan dan kebersamaan antar semua orang walaupun mereka berbeda secara suku, agama, ras, dan golongan. Kerukunan juga bisa bermakna suatu proses untuk menjadi rukun karena sebelumnya ada ketidakrukunan; serta kemampuan dan kemauan untuk hidup berdampingan dan bersama dengan damai serta tenteram. Langkah-langkah untuk mencapai kerukunan seperti itu, memerlukan proses waktu serta dialog, saling terbuka, menerima dan menghargai sesama, serta cinta-kasih.

Kerukunan merupakan kebutuhan bersama yang tidak dapat dihindarkan di Tengah perbedaan. Perbedaan yang ada bukan merupakan penghalang untuk hidup rukun dan berdampingan dalam bingkai persaudaraan dan persatuan. Kesadaran akan kerukunan hidup umat beragama yang harus bersifat Dinamis, Humanis dan Demokratis, agar dapat ditransformasikan kepada seluruh masyarakat Indonesia.

Sedangkan kerukunan umat beragama yaitu hubungan sesama umat beragama yang dilandasi dengan toleransi, saling menghargai, saling pengertian, saling menghormati dalam kesetaraan pengamalan ajaran agamanya dan gotong royong dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Untuk menjaga kerukunan umat beragama merupakan tugas dari masyarakan Indonesia dan juga pemerintahannya, di bidang pelayanan, pengaturan dan pemberdayaan.

Kerukunan antar umat beragama adalah hal yang sangat penting untuk dijaga di Indonesia. Seperti yang kita ketahui, Indonesia memiliki keragaman yang sangat luas. Tak hanya masalah adat istiadat atau budaya seni, tapi juga termasuk agama. Walau mayoritas penduduk Indonesia memeluk agama Islam, ada beberapa agama lain yang juga dianut penduduk Indonesia seperti Kristen, Katolik, Hindu, dan Buddha. Setiap agama tentu punya aturan masing-masing dalam beribadah. Namun perbedaan ini bukanlah alasan untuk berpecah belah. Sebagai satu saudara dalam tanah air yang sama, kita harus menjaga kerukunan umat beragama di Indonesia agar negara ini tetap menjadi satu kesatuan yang utuh.

Berikut adalah Manfaat Kerukunan Antar Umat Beragama

  • Terciptanya suasana yang damai dalam bermasyarakat
  • Toleransi antar umat Beragama meningkat
  • Menciptakan rasa aman bagi agama – agama minoritas dalam melaksanakan ibadahnya masing masing
  • Meminimalisir konflik yang terjadi yang mengatasnamakan Agama

Menjaga Kerukunan merupakan tanggung jawab bersama sebagai warga Negara Indonesia. Karena manfaat kerukunan umat beragama secara langsung dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat tanpa terkecuali.

Oleh karena itu, berawal dari mata kuliah Character Building yang diterapkan di Universitas Bina Nusantara, kami mengadakan sebuah proyek wawancara. Character Building itu sendiri adalah mata kuliah wajib untuk seluruh jurusan di Universitas Bina Nusantara, mata kuliah ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman moral serta mengembangkan karakter mahasiswa. Dari projek ini kami berharap dapat membuka mata masyarakat lain terutama generasi muda yang akan meneruskan Indonesia untuk peduli akan pentingnya kerukunan umat beragama.

Tujuan

-Untuk mengetahui pandangan tentang kerukunan antar umat Beragama di Indonesia

-Mendapatkan pengetahuan tentang salah tiga Agama yang ada di Indonesia

-Meningkatkan kepedulian mahasiswa atas kerukunan antar umat Beragama

 BAB II

ACARA

  1. Bentuk Kegiatan

Kegiatan ini akan dilaksanakan sebanyak 3 kali kunjungan. Kunjungan pertama adalah kunjungan ke Al – Manar Islamic Center. Kunjungan kedua adalah kunjugan ke Wihara Ekayana, ketiga adalah kunjungan ke Gereja Bunda Maria Karmel dan foto Bersama sebagai bukti kehadiran anggota kelompok.

  1. Peserta

Peserta yang akan berpartisipasi dalam kegiatan ini adalah 6 mahasiswa BINUS yang terdiri dari Teknik Informatika angkatan 2020

  1. Waktu dan Tempat

Acara kegiatan Wawancara akan diselenggarakan pada:

Hari / Tanggal     :

Pertemuan pertama          :  Kamis, 4 Januari 2018

Pertemuan kedua             :  Jumat, 5 Januari 2018

Pertemuan ketiga             :  Senin, 8 Januari 2018

Tempat                :

  • Al-Manar Islamic Center, Jl. Nangka I No.4, RT.3/RW.8, Utan Kayu Utara, Matraman, Kota Jakarta Timur, DKI Jakarta, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 13120.
  • Vihara Ekayana, Jalan Mangga II No. 8, Tanjung Duren Barat, RT.8/RW.8, Duri Kepa, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, 11510
  • Gereja Bunda Maria Karmel, Jl. Karmel Raya No.2, RT.2/RW.4, Kb. Jeruk, Kota Jakarta Barat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 11530

Jadwal Acara       :  09.00  WIB – Selesai

Pelaksanaan :

Pertemuan Pertama : Kamis, 4 Januari 2018

Di pertemuan ke-1 ini kami mewawancarai seorang tokoh Agama dari Agama Islam yaitu Ustadz Ghazalli, kebetulan dari salah satu kelompok kami mempunyai kenalan disana lalu mencoba kesana dan kebetulan sekali teman saya kenal dengan Ustadz Ghazalli lalu dia mengiyakan untuk di wawancara.

Kami ke Al – Manar sekitar jam 9 pagi. Kegiatan Wawancara berjalan lancar beliau menjawab semua pertanyaan yang kami ajukan setelah selesai kami melakukan foto Bersama beliau.

Pertemuan Kedua : Jumat, 5 Januari 2018

Di pertemuan ke-2 ini kami janjian terlebih dahulu dengan Narasumber lewat viharanya dengan menaruh surat jalan kami, lalu mereka menelfon kami sekitar hari Rabu 3 Januari 2018 untuk memberi tahu kepada kami bahwa vihara mereka mengadakan sesi terbuka untuk wawancara pada Hari Jum’at.

Kami berkumpul pukul 8 di Bina Nusantara University Anggrek dan kemudian melanjutkan perjalan dengan menggunakan motor ke tempat tersebut dan sesampainya kami kami langusng bertemu dengan narasumber dan  kami langsung melanjutkna kebagian wawancara. Kegiatan wawancara juga berjalan dengan lancar, beliau menjawab semua pertanyaan yang kami ajukan.

Pertemuan Ketiga : Senin, 8 Januari 2018

Di pertemuan ke-3 ini kami seperti pada pertemuan sebelum ini kami janjian terlebih dahulu dengan Narasumber, kami juga menghubungi Narasumber dengan langsung menemuinya lalu  kami dan narasumber memutuskan untuk melaksanakan wawancara ini pada hari Senin, 8 Januari 2018, wawancara ini berlangusng di Gereja Bunda Maria Kartel Jakarta Barat

Kami berkumpul pukul 8 di Bina Nusantara University Anggrek dan kemudian melanjutkan perjalan dengan menggunakan mobil ke tempat tersebut dan sesampainya kami kami langusng bertemu dengan narasumber dan  kami langsung melanjutkna kebagian wawancara. Kegiatan wawancara juga berjalan dengan lancar, beliau menjawab semua pertanyaan yang kami ajukan.

 

BAB III

ANGGOTA DAN REFLEKSI

 

NIM Nama Jabatan
2001597253 Mohammad Akbar Ketua
2001599050 Vicky Fahreza Racasiwi Sekretaris
2001598073 Abdurahman Anggota
2001695664 Decky Putra Setiawan Anggota
2001594895 Irvan Kurniawan Anggota
2001619494 Deden Ridho Saputra Anggota

Refleksi :

  1. Mohammad Akbar – 2001597253

Dengan adanya kegiatan ini saya jadi tahu tentang pentinganya Multikultural di Indonesia, Indonesia adalah negara yang nantinya akan maju oleh karena itu kita harus befikir rasional dan logis dan terbuka untuk berteman dengan semua orang tanpa memandang Agama, Suku maupun Ras.

  1. Vicky Fahreza Racasiwi – 2001599050

Kegiatan ini menurut saya sangat bagus karena bisa menumbuhkan kecintaan kita pada keanekaragaman di negri kita tercinta ini, berteman dengan siapa saja dan saling menjaga.

  1. Abdurahman – 2001598073

CB : Agama ini sangat bagus dalam menumbuhkan kepedulian antar sesame warga negara tanpa memandang Suku, Ras dan Agama yang kita miliki.

  1. Decky Putra Setiawan – 2001695664

Project ini sangat bagus, disaat seperti ini dimana kondisi toleransi sedang turun kita bisa diajarkan bagaimana bertoleransi sebenarnya, kita harus ajarkan kepada masyarakat bahwa toleransi itu bagian dari Negara kita.

  1. Irvan Kurniawan – 2001594895

Kegiatan ini bagus untuk menumbuhkan rasa cinta Tanah Air dan cinta sesama warga negara tanpa memangdang apa Suku, Ras dan Agama mereka.

  1. Deden Ridho Saputra – 2001619494

Project CB:Agama ini bagus banget, project ini mengajarkan kita tentang pentingnya Agama dalam menjadi pedoman kehidupan.

BAB IV
KESIMPULAN

Dengan adanya kegiatan wawancara ini kami harap kerukunan antar umat di Indonesia dapat tetap terjaga dengan baik, serta dapat meningkatkan kepedulian masyarakat terutama di kalangan mahasiswa untuk sebagai generasi penerus Bangsa agar Indonesia tetap damai dan sejahtera.

Demikian proposal ini kami susun, semoga kegiatan ini dapat terlaksana dengan baik dan mencapai sasaran tujuan. Terima Kasih.

BAB V

LAMPIRAN

 

  1. a.
  2. Photo :

C.  Pertanyaan

1.Karena tentang keberagaman, kami rasa keberagaman agama mempunyai komponen yang paling penting yaitu Toleransi. Menurut pandangan anda , definisi toleransi itu apa ?

 

 

Character Building : Agama ( Wawancara dengan Tokoh Agama Budha )

Hallo semuanya, kami ingin memposting tentang tugas kelompok Character Building : Agama. Pilihan kami mewawancara 3 tokoh agama, yaitu Islam, Kristen, dan Budha. Oke, perkenalkan pertama kami mewawancara tokoh Budha yang bernama Biksu Thong, beliau adalah Biksu di Vihara Ekayana. Kami berkunjung terlebih dahulu ke Vihara Ekayana untuk membuat janji pada tanggal 20 Desember 2017, lalu Vihara itu mengabarkan untuk membuka sesi wawancara pada tanggal 5 Januari 2018 hari Jum’at

Kami berkumpul pukul 8 di Bina Nusantara University Anggrek dan kemudian melanjutkan perjalan dengan menggunakan motor ke tempat tersebut dan sesampainya kami kami langusng bertemu dengan narasumber dan  kami langsung melanjutkna kebagian wawancara. Kegiatan wawancara juga berjalan dengan lancar, beliau menjawab semua pertanyaan yang kami ajukan.

Pertanyaan

1. Apa arti agama itu sendiri bagi budha atau menurut pandangan anda?

“Kalau kita berbicara tentang agama, pertama kita harus tahu terlebih dahulu kata agama itu apa. Agama berasal dari bahasa sansekerta yang berarti ajaran mulia yang diturunkan yang bisa membawa transformasi yang baik bagi manusia. Jadi menurut budha agama adalah ajaran yang bisa membawa kita menuju kedamaian”

2. Karena tentang keberagaman, kami rasa keberagaman agama mempunyai komponen yang paling penting yaitu Toleransi. Menurut pandangan anda , definisi toleransi itu apa ?

“Agama Budha melihat semua agama lain merupakan suatu paham pandangan yang berbeda terhadap jalan menuju ke penugasan.  Kalau kita me-refers ke kitab suci , ada beberapa kelompok keagamaan di india pada masa itu oleh Budha sendiri digolongkan sebagai pandangan kala. Maksudnya ada beberapa kelompok yang belum mengerti tentang kebebasan sejati akan tetapi agama Budha melihat semua agama memiliki tujuan yang baik sehingga ajaran Budha diberikan pengertian kepada umat-umat budha untuk menghormati agama lain.”

Daftar Anggota  yang hadir

  1.     Mohammad Akbar  (2001597253)
  2.     Vicky Fahreza Racasiwi (2001599050)
  3.     Abdurahman (2001598073)
  4.     Decky Putra Setiawan (2001695664)
  5.     Irvan Kurniawan (2001594895)
  6.     Deden Ridho Saputra (2001619494)

 

Character Building : Agama ( Wawancara dengan Tokoh Agama Katolik )

Hallo semuanya, kami ingin memposting tentang tugas kelompok Character Building : Agama. Pilihan kami mewawancara 3 tokoh agama, yaitu Islam, Kristen, dan Budha. Oke, perkenalkan pertama kami mewawancara tokoh Katholik yang bernama Romo Billy, beliau adalah pastor di Gereja Bunda Maria Kartel. Kebetulan dari salah satu kelompok kami memang sering beribadah di gereja ini makanya beliau kenal dengan Romo Billy , kami janjian dengan Romo Billy pada tanggal Sabtu, 6 Januari 2018. Wawancara dilakukan pada tanggal 8 Januari 2018

Kami berkumpul pukul 8 di Bina Nusantara University Anggrek dan kemudian melanjutkan perjalan dengan menggunakan motor ke tempat tersebut dan sesampainya kami kami langusng bertemu dengan narasumber dan  kami langsung melanjutkna kebagian wawancara. Kegiatan wawancara juga berjalan dengan lancar, beliau menjawab semua pertanyaan yang kami ajukan.

Pertanyaan

1. Karena tentang keberagaman, kami rasa keberagaman agama mempunyai komponen yang paling penting yaitu Toleransi. Menurut pandangan anda , definisi toleransi itu apa ?

“Sesuatu yang harus diterima dari kita lahir, karena saat kita lahir sudah ada perbedaan. Dan toleransi juga bisa diartikan dengan rasa respect, rasa saling menghargai antar sesama, bahwa setiap manusia tidak terlepas dari Agamanya dia apa akan saling membutuhkan pada akhirnya ”

2.Menurut Romo , gimana pendapat nya tentang konflik ke agamaan?

“Itu karena dia tidak menyadari bahwa disaat dia lahir keberagaman sudah ada , selanjutnya menurut saya ialah karena lingkungan sekitarnya sehingga dia tidak punya rasa respect. Kalau dia sudah menyadari bahwa sejak lahir keberagaman sudah ada seharusnya dia akhirnya mengatakan dalam dirinya bahwa ya ini keadaan saya sekarang seperti ini, saya tidak bisa memaksa keadaan untuk mengikuti saya kalau keadaaan itu lebih dulu ada dari saya kecuali kita berbicara tentang yang dulu ”

Daftar Anggota  yang hadir

  1.     Mohammad Akbar  (2001597253)
  2.     Vicky Fahreza Racasiwi (2001599050)
  3.     Abdurahman (2001598073)
  4.     Decky Putra Setiawan (2001695664)
  5.     Irvan Kurniawan (2001594895)
  6.     Deden Ridho Saputra (2001619494)

Character Building : Agama ( Wawancara dengan Tokoh Agama Islam)

Hallo semuanya, kami ingin memposting tentang tugas kelompok Character Building : Agama. Pilihan kami mewawancara 3 tokoh agama, yaitu Islam, Kristen, dan Budha. Oke, perkenalkan pertama kami mewawancara tokoh Islam yang bernama Ustadz Ghazalli, beliau adalah guru bahasa arab di Al-Manar Islamic Center. Kebetulan dari salah satu kelompok kami mempunyai kenalan disana lalu mencoba kesana dan kebetulan sekali teman saya kenal dengan Ustadz Ghazalli lalu dia mengiyakan untuk di wawancara.

Kami ke Al-Manar sekitar jam 9 pagi. Setelah bertemu dengan beliau kami saling memperkenalkan diri satu persatu, setelah itu kami langsung mewawancarai beliau dengan pertanyaan berikut dan beliau langsung menjawab.

Pertanyaan

  1. Karena tentang keberagaman, kami rasa keberagaman agama mempunyai komponen yang paling penting yaitu Toleransi. Menurut pandangan anda , definisi toleransi itu apa ?

“Toleransi bagi saya sesuai dengan Surat Al-Kafirun kami tidak akan menyembah apa yang kalian sembah dan begitu juga kalian tidak akan menyembah apa yang kami sembah , maksud dari disini ialah saya sebagian dari umat Islam menghargai semua Agama, dari cara beribadahnya dan selainnya. Islam juga tidak memaksa Agama lain untuk menyembah atau mengikuti ajaran agama lain karena Islam disebarkan dengan cara yang damai. Tapi Allah SWT melarang umatnya untuk mengikuti ajaran yang tidak diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW dan yang tidak ada di dalam Kitab Suci Al – Qur’an. Jadi Islam sangat menghargai apa yang Agama lain sembah tetapi tidak sampai akan ikut menyembah agama lain karena tidak diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW dan tidak ada dalam Al-Qur’an”.

Daftar Anggota  yang hadir

  1.     Mohammad Akbar  (2001597253)
  2.     Vicky Fahreza Racasiwi (2001599050)
  3.     Abdurahman (2001598073)
  4.     Decky Putra Setiawan (2001695664)
  5.     Irvan Kurniawan (2001594895)
  6.     Deden Ridho Saputra (2001619494)

Proposal Character Building

 

Project Luar Kelas

CBDC

Character Building  Agama

 MELAKUKAN KEGIATAN – KEGIATAN KEMANUSIAAN

Sudut Pandang Tokoh Agama Terhadap Keberagaman Agama di Indonesia

 Identitas Kelompok

 

NIM Nama Jabatan (ketua, sekertaris, anggota)
2001597253 Mohammad Akbar Ketua
2001599050 Vicky Fahreza Racasiwi Sekretaris
2001598073 Abdurahman Anggota
2001695664 Decky Putra Setiawan Anggota
2001594895 Irvan Kurniawan Anggota
2001619494 Deden Ridho Saputra Anggota

 

Kelas LC01

BINUS UNIVERSITY

2017

 

 HALAMAN PENGESAHAN PROPOSAL

 

Project Luar Kelas Character Building Kewarganegaraan

 

 

1. Judul Project : Sudut Pandang Tokoh Agama Terhadap Keberagaman Agama di Indonesia

 

2 Lokasi Project : 1.      Masjid Diponegoro TMII, Jalan Raya Taman Mini Indah

2.      Pura Penataran Agung Kertabumi TMII, Jalan Raya Taman Mini Indah

3.      Gereja Katolik Santa Katarina TMII, Jalan Raya Taman Mini Indah

 

3 Kelompok target kegiatan : Tokoh Agama
4. Nama Anggota Kelompok  
1.      Mohammad Akbar : Ketua Kelompok
2.      Vicky Fahreza Racasiwi :       Sekretaris
3.      Abdurahman

4.      Decky Putra Setiawan

5.      Irvan Kurniawan

6.      Deden Ridho S.

 

:       Anggota

:       Anggota

:       Anggota

:       Anggota

 

5 Mata Kuliah : Character Building Agama
6 Kelas : LC01
7. Dosen : Untung Suhardi

Jakarta, 13 Oktober 2017

              Mengetahui

 

   Untung Suhardi

Dosen CB Agama

 

 

     

Mohammad Akbar

Ketua Kelompok

 BAB 1

PENDAHULUAN

  1. LATAR BELAKANG

Indonesia adalah negara dengan keberagaman suku dan agama yang begitu banyak. Namun,keberagaman agama yang dimiliki masih menjadi hambatan dalam persatuan dan kesatuan bangsa. Dimana yang seharusnya menjadi suatu kelebihan dan menjadi identitas bangsa yang patut dibanggakan tapi malah banyak menimbulkan perlisihan antar satu dengan yang lainnya.

Sebagai negara kesatuan, sebagaimana tercantum dalam UUD 1945 pasal 1 ayat (1) Negara Indonesia ialah Negara Kesatuan yang berbentuk Repulik; Indonesia memiliki sebuah dasar negara yang fundamental yaitu pancasila. Pancasila merupakan filosofi sekaligus cita-cita luhur dan tujuan negara Indonesia.

“Di dalam pancasila, terkristalisasi nilai-nilai kehidupan seperti nilai keagamaan, nilai moral dan nilai hukum. Secara komperhensif, pancasila mengayomi segala hal yang berkaitan dengan kebutuhan negara dan warga negara, entah itu keyakinan, kebebasan hingga kesejahteraan.” Sebagai bangsa yang bertuhan, sebagaimana yang termaktub dalam sila pertama pancasila, negara Indonesia mengakui aliran kepercayaan dan keyakinan setiap warga negara.

Nilai-nilai keyakinan dan kepercayaan tersebut memperoleh pengakuan secara umum dan mendasar, sehingga tidakada alasan lain untuk menafikannya. Pengakuan terhadap keyakinan dan kepercayaan yang ada, menghantarkan Indonesia pada persatuan dan keutuhan sebagai negara kesatuan. Walaupun, terdapat agama dan suku serta budaya berbeda, keberadaan pancasila tetap menjadi perekat persatuan bangsa.

Pluralitas yang ada, menjadikan Indonesia sebagai bangsa yang besar sekaligus rawan konflik dikarenakan oleh kepentingan-kepentingan yang pastinya berbeda. Akan tetapi, walaupun memiliki potensi buruk seperti itu prinsip musyawarah mufakat akan selalu diutamakan. Konsekuensi logis demi tercapainya cita-cita luhur bangsa yang tersatukan dalam pancasila, adalah dengan memperkuat hukum sebagai jembatan emas antara harapan dengan kenyataan.

Oleh karena itu, kami mahasiswa BINUS University ingin melaksanakan kegiatan wawancara kepada para tokoh agama untuk mengetahui sudut pandang mereka terhadap keberagaman Agama di Indonesia. Sebagai generasi muda yang memiliki tanggung jawab di masa depan, kami ingin membantu mencari solusi terbaik yang dapat dicapai untuk persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Sehingga tercipta negara yang tentram dan damai, serta saling mengormati satu sama lain walaupun berbeda-beda suku dan agama.

  1. PERMASALAHAN

Negara Indonesia adalah negara yang memiliki 6 agama diantaranya Islam, Kristen, Kristen Katolik, Hindu, Budha, Konghuchu. Karena banyaknya agama mengakibatkan adanya pandangan dari agama tertentu yang beranggapan bahwa agama yang di anutnyalah yang paling benar dan umat agama lain di pandang lebih rendah. Oleh karena itu ini di butuhkan perdamaian, sekalipun ada banyak perbedaan yang perlu di perhatikan dalam mencapai perdamaian tersebut. Damai dalam hal ini dapat di artikan tidak ada kerusuhan, tidak ada permusuhan, dan tidak ada saling membunuh. Damai yang tetap menghargai nilai-nilai dalam masing-masing agama tanpa ada paksaan atau rekayasa untuk menyeragamkan atau menjadikan sama. Kekerasan dan kerusuhan merupakan fenomena yang sering terjadi saat ini dalam berbagai media masa kita dapat melihat berbagai bentuk kerusuhan di belahan bumi Indonesia, misalnya konflik religius pelecehan agama dan pembakaran rumah ibadah. Hal itulah yang menjadikan ratapan dan tangisan masyarakat Indonesia

  1. RENCANA KEGIATAN

Untuk itu kita menemui tokoh-tokoh agama dalam upaya untuk mengetahui lebih jelas masalah-masalah agama di Indonesia dan apakah ada solusi untuk permasalahan ini agar masyarakat Indonesia dapat saling hidup berdampingan dengan damai dalam perbedaan ini. Oleh karena itu, kami akan melakukan wawancara dengan tokoh-tokoh agama dari agama yang berbeda untuk mengetahui pendapat mereka akan permasalahan ini dan solusi yang bisa dilakukan. Wawancara diharapkan bisa meningkatkan dan membuka pikiran kita bahwa di setiap agama itu mencintai kedamaian dan mempunyai cara tersendiri dalam menghadapi keanekaragaman.

BAB II

       METODE KEGIATAN

Kegiatan yang akan kami laksanakan adalah kegiatan wawancara tokoh agama yang dimana mereka memiliki berbagai sumber dan pengalaman yang dapat diceritakan ataupun disharing kepada semua masyarakat yang ingin lebih mengetahui bagaimana cara beragama yang baik dalam lingkup agama yang berbeda-beda. Dalam kegiatan wawancara tokoh agama ini, juga dapat membantu meningkatkan rasa kepedulian terhadap sesama umat beragama yang ada di Indonesia. Kami mahasiswa BINUS University  akan bekerja sama untuk menggali serta mencaritahu perbedaan-perbedaan yang dapat kita satukan untuk mempersatukan semua masyarakat yang ada di Indonesia. Kegiatan wawancara ini kami laksanakan di tiga tempat, yakni:

  • Masjid Diponegoro TMII, Jalan Raya Taman Mini Indah.
  • Pura Penataran Agung Kertabumi TMII, Jalan Raya Taman Mini Indah.
  • Gereja Katolik Santa Katarina TMII, Jalan Raya Taman Mini Indah.

Kegiatan yang akan kami laksanakan selama lima pertemuan ini, diharapkan dapat menambah pengetahuan kami dan membuat kami berpikir lebih luas dan terbuka tentang bagaimana cara yang baik untuk berlaku dalam perbedaan agama yang beragam. Dan dapat membuat orang lainpun mendapatkan dampak positif dari kegiatan yang kami lakukan ini.

BAB III

KONSEP KEGIATAN

              Kegiatan wawancara tokoh agama yang akan kami laksanakan ini bekerja sama dengan tokoh-tokoh agama yang telah kami tetapkan untuk diwawancarai dimana tokoh-tokoh tersebut dapat membagi berbagai pembelajaran dan juga pengalaman yang telah mereka dapati. Kegiatan yang akan kami laksanakan dalam 3 pertemuan ini, yaitu pada hari Sabtu, tanggal 04, 11, 18 November 2017 ini direncanakan akan dilaksanakan di tiga tempat dengan tiga tokoh agama yang berbeda.

Kegiatan wawancara tokoh agama ini yang akan dilaksanakan dua hari bertujuan untuk meningkatkan rasa kepedulian, kesadaran, dan juga kerjasama antar sesama masyarakat Indonesia. Sehingga dengan hal tersebut dapat kita jadi pembelajaran yang berguna untuk kita semua generasi penerus bangsa Indonesia ini. Dengan melakukan kegiatan wawancara tokoh agama dapat mengurangi perkara yang sering terjadi antar agama yang berbeda, serta juga dapat mengurangi rasa tidak percaya kepada umat beragama yang berbeda-beda.

BAB IV

  PENUTUP

Dengan ini kami berharap apa yang ingin kami wujudkan ,akan dapat berpengaruh besar di kehidupan masyarakat dan juga dapat mempersatukan seluruh masyarakan yang ada Indonesia walaupun berbeda-beda tetapi tepat bisa bekerja sama dengan satu sama lain tanpa melihat perbedaan. Serta Terlebih diri kami sendiri yang sebagaimana merupakan tugas kami sebagai mahasiswa Binus University untuk melakukan kegiatan sosial ini. Semoga kegiatan ini bisa berlangsung atau berjalan dengan baik , dengan penuh hikmat dan tuntunan dari Tuhan yang Maha esa selalu meyertai kami.